Share

Galeri

Sejarah

Sejarah Desa Selat


Pada zaman Bali kuno tahun caka 1130 Desa ini bernama Kanyuruhan, pada saat Raja Bali Dwipa yang berkuasa Sri Aji Jaya Pangus. Beliau berkuasa dan memerintah Bali Dwipa ini yang berstana di Keraton Pamarajon (Penulisan) Bangli. Dalam pemerintahan Beliau banyak daerah-daerah pinggiran mengalami kekacoan-kecaoan akhirnya menulislah Beliu Prasasti yang berjumlah 23 buah yang tersebar di seluruh jagat Bali Dwipa ini dan salah satunya ada didesa Kanyuruhan dan awig-awig Desa Kanyuruhan dengan batas-
batasnya sebagai berikut :
  • Utara    : Toh Langkir
  • Timur   : Air Anipi
  • Selatan : Patal
  • Barat    : Air Rang Rung
Jumlah Lembar Prasasti yang ada di Desa ini berjumlah 7 lembar yang terbuat dari tembaga.
      Kemudian Perjalanan zaman akhirnya Desa akhirnya Desa ini di pimpin oleh Ki Bendesa Pasek Baled yang akan bertugas melaksanakan awig-awig yang tertulis pada perasasti dan berubah nama Kanyuruhan menjadi Desa Baledan, yang bertujuan untuk lebih mengingatkan Nama Pemimpinnya.  
      Setelah beberapa puluh tahun memimpin Desa Baledan, terjadilah alih kepemimpinan direbut oleh I Gusti Ngurah Toh Jiwa babakan dan lanjut memimpin Desa ini dan menggati nama menjadi Desa Selat.Dari kepemimpinan I Gusti Ngurah Toh Jiwa Babakan kemudian direbut kembali oleh  I Gusti Nengah Sibetan dan nama Desa tetap bernama Desa Selat.
      Pada zaman penjajahan Belanda Perbekel I (pertama) di Desa Selat yaitu bernama Ida Made Jelantik dari geria Dangin Wani yang memimpin Desa Selat mulai tahun 1929-1933 kemudian diganti oleh Perbekel II (kedua) yaitu I Gusti Gede Oka Tusta menjadi Perbekel Tahun 1933-1940, kemudian diganti lagi oleh Perbekel III (ketiga) yaitu I Gusti Gede Taman mulai menjabat Tahun 1940-1972.
      Perbekel III (ketiga) ini paling lama yaitu 32 tahun maka tahun 1972 di ganti oleh I Gusti Ngurah Oka sebagai Perbekel IV (ke empat).  Pada tahun 1994 Kepala Desa dig anti oleh Penjabat sementara yaitu I Gede Dewa Badra sebagai Kepala Desa V (kelima). Pada tahun 1995 Desa Selat dimekarkan menjadi 2 (dua) Desa yaitu Desa Selat memiliki 10 Dusun dan Desa Peringsari 10 Dusun kemudian Desa Selat dijabat oleh kepala Desa difinitifp yaitu I Gusti Bagus Rai sebagai Kepala Desa ke 6 yang menjabat mulai tahun1995 -2003. Pada tahun 2003 diadakan pergantian Kepala Desa ke 7 oleh pejabat baru yaitu I Wayan Suara Arsana, pejabat Perbekel ke 7 ini memekarkan lagi menjadi 2 yaitu Desa Selat dengan 6 Banjar Dinas dan Desa Amerta Bhuana dengan 4 Banjar Dinas, Tahun 2005 kemudian Pejabat Perbekel Definitip mengundurkan diri diganti oleh Penjabat baru sementara I Gusti Lanang Ngurah yang menjabat tahun 2006-2007. Pada akhirnya Tahun 2007 diadakan pemilihan Perbekel dan dilantikanlah Perbekel terpilih yang ke VIII yaitu I Wayan Gede Surapta dengan masa jabatan 2008-2013. Dan pada tahun 2014 dilantik kembali perbekel IX yaitu I Gusti Lanang Adiartha dengan masa jabatan 2014 s.d. sekarang.

1 komentar:

  1. Bagus sekali sejarahnya.saya mau menanyakan asal mula desa adat santi(Banjar Santi mohon penjelasannya)

    BalasHapus